AHLAN WA SAHLAN

بسم الله الرحمن الرحيم


من أصلح أمر اخرته أصلح الله له دنياه

“Barang siapa memperbaiki urusan akhiratnya, niscaya Alloh memperbaiki urusan dunianya"

Selasa, 23 November 2010

TAUSHIYAH 2010

Perumpamaan dan Faedah
Kedatangan Ramadhan


Allah tabaaraka wata’alaa berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu...”QS al Baqarah:183-184. Bulan itu ada dua belas seperti putera-putera Nabi Ya’qub alaihissalaam. Sedang bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lain adalah laksana Nabi Yusuf alaihissalaam di antara para saudaranya. Seperti halnya Nabi Yusuf alaihissalaam sebagai putera yang paling dicintai Nabi Ya’qub alaihissalaam maka demikian pula dengan bulan Ramdhan. Ia adalah bulan yang paling dicintai oleh Dzat Maha Mengetahui hal-hal gaib.

Sebagaimana dalam diri Nabi Yusuf alaihissalaam ada sikap santun dan pemaaf yang menyirami kenakalan para saudaranya ketika dia berkata: “Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang."QS Yusuf: 9, maka seperti itulah bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat rahmat, ampunan dan kemerdekaan dari neraka, hal yang mengalahkan seluruh bulan serta segala salah dan dosa yang kita lakukan.

Seperti halnya seorang diri yang mampu menutup cela sebelas orang dengan memperbaiki kondisi mereka, memberikan makanan dalam kelaparan serta memberikan izin untuk kembali lagi, maka seperti itulah Ramadhan, hanya sebulan. Sementara bulan-bulan lain ada sebelas bulan sekaligus berisi cela, kesalahan dan keteledoran dalam menjalankan amal-amal kesalehan. Di bulan Ramadhan ini kita berharap bisa memperoleh kembali apa yang telah kita teledorkan di bulan-bulan lain.

Di bulan Ramadhan ini kita perbaiki kerusakan segala urusan dan menutupnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan.Sebagaimana di sana ada isyarat lain, realitas Nabi Ya’qub alaihissalaam yang memiliki sebelas putera. Beliau selalu melihat, memandang dan mengawasi kondisi serta gerak gerik mereka. Meski begitu penglihatannya yang rabun akibat banyak menangis dan melubernya air mata tidak juga kembali normal dengan sepotong baju dari baju-baju mereka. Justru penglihatannya kembali normal dengan sepotong baju Nabi Yusuf alaihissalaam. Bahkan Beliau menjadi kuat setelah sebelumnya lemah. Begitulah para pendosa dan pelaku maksiat, ketika mencium bau Ramadhan dan duduk bersama orang-orang yang teguh akan batasan-batasannya maka Insya Allah ia akan mendapatkan ampunan.
Ia akan bisa kembali melihat dengan hatinya setelah mengalami kebutaan. Ia kembali mendapatkan keberuntungan dekat denganNya setelah kecelakaan (jauh dariNya) dan iapun diterima dengan kasih sayang setelah kemarahan serta selalu mendapatkan pertolongan selama hidupnya. Allah pun mencintai dan meridhoinya.
Maka marilah menjarah bulan berkah ini. Marilah berusaha serius menyambutnya. Inilah pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

“Sesungguhnya bagi Tuhanmu di hari-hari setahunmu ada hembusan-hembusan rahmat. Ingat, maka sambutlah nafahaat itu!”HR Thabarani. “Sesungguhnya bagi Allah di hari-hari setahun ada hembusan-hembusan rahmat maka sambutlah! sangat mungkin salah seorang kalian mendapatkan satu hembusan rahmat hingga setelah itu selamanya ia tidak akan celaka”HR Thabarani.
“Ramadhan, penghulu bulan-bulan telah datang kepada kalian, maka selamat datang. Bulan puasa telah datang membawa berkah-berkah. Betapa mulia peziarah yang datang itu!”HR Thabarani. Allah berfirman: “Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." QS Yunus:58.
Ramadhan telah menjelang. Selamat atas kedatangannya
Betapa beruntung orang yang berhasil dan bersemangat di dalamnya
Ramadhan madrasah petunjuk, taqwa dan kemuliaan-kemuliaan.
Segala kebaikan bisa dicari (di dalamnya)

Dan hendaknya kita berdo’a ketika melihat hilal:

“Ya Allah, tampakkanlah hilal itu atas kami dengan membawa ketentraman dan keselamatan serta kepasrahan. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Tanggal kebenaran dan kebaikan”HR Turmudzi.
Semoga Allah menjadikan kita dan kalian termasuk orang yang berpuasa dan berqiyam di dalamnya dengan menjalankan batasan-batasannya. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kesungguhan, keseriusan, kekuatan dan semangat di dalamnya. Semoga Dia Melindungi kita dan kalian dari keteledoran dan tidak memperhatikan haknya. Wal hamdu lillaahirabbil aalamiin
=والله يتولى الجميع برعايته=

توصية أحد 1 أغسطس 2010/20 شعبان 1431


بسم الله الرحمن الرحيم

Dakwah Kita dengan
Gerakannya Agar difahami

Seperti dimaklumi bahwa dakwah kepada kebaikan dalam pemahaman kita berlandaskan pada firman Allah: “dan hendaklah ada dari kalian (sebagian) kelompok yang menyeru kepada kebaikan... “QS Ali Imran:104.
Pertama; dalam arti mendakwahkan Islam kepada non muslim dan sesungguhnya ikatan yang mengikat kita dengan mereka adalah ikatan Dakwah kepada Islam sebagai sebuah kewajiban islam dengan berbagai sarana dakwah yang telah ditetapkan secara syara’ demi ber-jihad untuk membebaskan seluruh alam dari kekafiran, kefasikan, kemaksiatan dan agar tidak terjadi fitnah di atas bumi yang diwariskan kepada kita.
Arti yang pertama ini tidak bisa dicampur adukkan dengan arti kedua ayat tersebut (seperti berikut ini) karena tindakan mencampur adukkan ini justru menggiring sebuah gerakan (dakwah) menuju terbunuh sendiri, akan membuka luas pintu silang pendapat (khilaf) dan perselisihan (ihkhtilaf), menjadikan gerakan (dakwah) dinilai tidak jelas artinya bagi khalayak ramai serta memberikan ruang bebas kepada pihak-pihak yang ingin mengambil kesempatan untuk melemparkan berbagai macam tuduhan.

Kedua; dalam arti menyampaikan (mentransformasikan) kebaikan kepada saudara-saudara kita kaum muslimin sendiri ketika mereka sedang dalam kondisi kemunduran budaya, terpecah-belah, (terjebak dalam) kenegatifan, tercerai berai dan tercabik-cabik secara politik, ekonomi dan sosial dengan cara menyelamatkan mereka dari keberadaan mereka yang ibarat buih, membangkitkan semangat mereka, mendorong mereka kepada segala hal yang baik dan bermanfaat bagi mereka, (dan memfokuskan mereka dalam) menghadapi tantangan-tantangan serta menjauhkan mereka dari hal-hal negatif. Dan sesungguhnya ikatan yang mengikat kita dengan mereka adalah ikatan aqidah yang kita yakini lebih suci daripada ikatan tanah dan tumpah darah.
Merekalah pihak tujuan kita. Kita beramal di jalan mereka. Kita membela kehormatan mereka. Dan kita menebus mereka dengan jiwa dan harta benda. Sungguh mereka begitu kuat merespon orang yang menyeru agar mereka beramal demi kebangkitan islam. Dan sesungguhnya semua orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat adalah muslim dengan syarat ia tidak mengucapkan kalimat kekafiran, tidak mengingkari hal yang secara pasti dimaklumi sebagai bagian dari agama, tidak mendustakan hal yang jelas-jelas ditegaskan Alqur’an atau tidak menafsirkannya dengan cara yang sama sekali tidak sesuai dengan uslub-uslub bahasa arab atau ia tidak melakukan suatu perbuatan yang tidak memiliki kemungkinan lain selain perbuatan kekafiran.
Dan sesungguhnya wajib bagi kita untuk tidak menuduh atau menyebut kafir siapapun yang telah berikrar dengan dua syahadat sekaligus juga menjalankan tuntutannya. Karena islam selalu baik dan hidup dalam relung jiwa mereka.
Sesungguhnya kewajiban gerakan (dakwah) adalah hanya memindahkan perasaan tersebut ke dalam (bentuk nyata berupa) tindakan yang islami dan (tentunya) gerakan kita ini hanyalah sekedar pemandu bagi umat demi kebutuhan mendesak mereka akan penyelamatan, motivasi dan dorongan untuk menghadapi sekian banyak tantangan dan menjauhi segala bentuk hal negatif. Karena itulah gerakan dakwah tidak seharusnya merasa benar sendiri dan bahwa selain mereka salah.Gerakan dakwah kita semestinya selalu bersama kebenaran di manapun berada. Ia mencintai persatuan dan kerukunan serta membenci hal-hal yang menyimpang/nyelneh.

Sungguh ujian terbesar kaum muslimin adalah perselisihan dan perpecahan. Sementara asas untuk mereka meraih kemenangan adalah persatuan, cinta dan kasih sayang. Generasi akhir umat ini tidak akan pernah menjadi baik kecuali dengan sesuatu yang menjadikan baik generasi umat terdahulu.
Inilah pemikiran dasar, keyakinan yang tertanam dalam jiwa dan tujuan yang dimaklumi oleh kita semua agar kita berfokus ke sana sekaligus menyerukannya.

Selain ini semua kita juga meyakini bahwa perbedaan dalam masalah cabang-cabang agama adalah hal yang pasti dan tidak bisa ditawar. Tidak mungkin kita bersatu dalam cabang-cabang ini karena beberapa sebab yang di antaranya:

1) perbedaan akal dalam kekuatan atau kelemahan menggali hukum (istinbath) dan memahami dalil-dalil atau tidak mengetahuinya
2) pemahaman akan kedalaman makna-makna dan hubungan hakikat-hakikat satu dengan yang lainnya
3) keluasan dan kedangkalan ilmu
4) sesungguhnya figur ini mendapatkan informasi yang tidak didapatkan oleh figur lain. Dan begitu pula sebaliknya.
5) perbedaan lingkungan sehingga praktekpun berbeda disebabkan perbedaan masing-masing lingkungan.
6) perbedaan kemantapan hati dalam menerima riwayat yang ada
7) perbedaan menafsirkan petunjuk-petunjuk dalil. Dll

Sedangkan agama adalah ayat-ayat Alqur’an, hadits-hadits dan nash-nash yang ditafsirkan oleh akal dan pendapat dalam standart bahasa arab dan kaidah-kaidahnya. Sementara sudah pasti dan disepakati bahwa dalam hal ini manusia memiliki kemampuan yang tidak sama.
Semua ini menjadikan kita meyakini bahwa sepakat akan satu hal dalam cabang-cabang agama adalah keinginan yang mustahil terwujud dan bahkan bertentangan dengan karakter agama itu sendiri.
Jika dalam masalah-masalah cabang yang paling jelas nashnya seperti Adzan yang dikumandangkan lima kali dalam sehari saja masih terjadi perbedaan maka bagaimanakah menurut anda dalam masalah-masalah kecil/sepeleh yang hanya berdasar pada pendapat dan istinbath?

Sungguh Allah berkehendak agar agama ini tetap abadi, langgeng, bisa berjalan mengikuti perkembangan serta selaras dengan zaman. Jadi untuk tujuan ini, agama islam menjadi agama yang mudah, fleksibel, gampang dan lunak serta sama sekali tidak kaku dan tidak keras. Kita harus meyakini ini semua dan dengan sendirinya menerima semua alasan orang-orang yang berbeda dengan kita dalam masalah furu’. Kita juga perlu melihat bahwa perbedaan ini selamanya tidak boleh dijadikan penghalang bagi pertautan hati, saling memberi cinta dan saling tolong menolong dalam kebaikan diiringi rasa senang dan gembira akan setiap pihak yang berbuat baik demi kebangkitan islam di dunia secara umum, dan di Indonesia secara khusus.
Atas dasar inilah tidak ada halangan apapun bagi kita untuk ikut serta dengan gerakan positif manapun demi tujuan tersebut.
Dan sungguh kita bergembira atas pertolongan Allah kepada seluruh pelaku kebaikan dan demi kebaikan dan sesungguhnya lapangan dakwah begitu luas terpampang bagi siapapun di mana masing-masing mendapatkan bagiannya.
=والله يتولى الجميع برعايته=
Taushiah Vol XII Edisi 136
Ahad 07 Nofember 2010/30 Dzul Qa’dah 1431

TAUSHIYAH

HAUL KH. HASYIM ASY’ARI
Jombang, 2 Februari 2008

TAUSHIYAH HABIB UMAR HADRAMAUT
By Binti Muhammad

Setiap manusia yang tinggal di bumi ini akan selalu menjaga sesuatu yang disenangi. Adapun semua yang ada di bumi ini tidak sebanding dengan apa yang menjadi warisan nabi Muhammad SAW karena semua dari Alloh SWT.
Setelah Rosululloh SAW wafat, banyak kejadian-kejadian yang dihadapi umat Islam, semisal : memerangi orang musyrikin, banyak orang mengaku nabi (palsu), banyak yang tidak mau berzakat. Maka dari itu sahabat Abu Bakar AshShidiq maju menjadi pemimpin Islam untuk memerangi orang-orang yang meninggalkan ajaran Islam, sahabat Umar menjadi pemimpin Islam yang bersahaja dan meluruskan penduduk yang bertingkah selayaknya bukan orang Islam, begitu juga dengan kepemimpina sahabat lain yang untuk menegakkan syari’at Islam. Jadi seharusnya orang yang berhak menjadi pemimpin umat adalah orang yang mendapat nur illahi sehingga ia benar-benar menjaga kemurnian ajaran agama Islam secara kaffah.
Seperti jaman KH. Hasyim Asy’ari, pada jaman ini orang-orang sangat berhati-hati terhadap segala sesuatu yang dibawa oleh orang-orang kafir, namun sekarang ini sebaliknya, orang-orang berebut untuk mendapatkan kekayaan dari orang-orang kafir sehingga mereka dapat dipengaruhi oleh orang-orang kafir. Sebenarnya apapun yang orang kafir inginkan tidak akan tercapai selama kita tidak membantu untuk tercapai keinginannya.
Kita tidak diperkenankan membuat hukum atas nama syari’at Alloh. Adapun ilmu yang benar adalah ilmu yang menyambung dengan Rosulillah SAW dan tidak pantas orang yang menuntut ilmu jika tidak melakukan sholat tahajjud. Kita harus jujur dengan kata hati kita, kita tidak akan menjadi hamba-hamba Alloh yang beriman sehingga kita menekan hawa nafsu kita.
Wajib bagi kita menjaga warisan-warisan Nabi Muhammad SAW beserta sanad-sanad beliau. Adapun warisan beliau adalah:
1. Iman dn kepercayaan
2. Fiqh dan hukum-hukum yang berkaitan dengan perintah Alloh SWT
3. Sifat yang berkaitan dengan hati manusia (Islam, Iman dan Ihsan)

“Orang yang melupakan masa lalu berarti orang yang tidak mempunyai masa depan”


Surabaya
Ahad, 3 Februari 2008

TAUSHIYAH ABINA KH. M. IHYA’ ULUMIDDIN
By Binti Muhammad


Jika anda ditanya: Apakah anda mencintai Alloh SWT? maka sebaiknya diam, jika menjawab tidak, berarti kita kufur. Jika menjawan ya, Apa betul kita sudah benar-benar mencintai Alloh SWT ??? Jawablah kami berusaha mencintai Alloh SWT.
Sebenarnya ibadah itu sendiri adalah alat yang menjadi tolak ukur :
1. Apakah manusia kufur atau syukur
2. Hubungan manusia kepada Alloh SWT (media komunikasi manusia dengan Al Kholiq)
3. Kedekatan / ketaatan manusia kepada Alloh SWT
4. Washilah untuk mencintai Rosulalloh SAW sehingga sampai pada mencintai Alloh SWT.

……………….


TAUSHIYAH, AHAD 1 AGUSTUS 2010
Judul:Perumpamaan dan Faedah Kedatangan Ramadhan
Oleh:K.H M Ihya Ulumiddin


Allah tabaaraka wata’alaa berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu...”QS al Baqarah:183-184. Bulan itu ada dua belas seperti putera-putera Nabi Ya’qub alaihissalaam. Sedang bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lain adalah laksana Nabi Yusuf alaihissalaam di antara para saudaranya. Seperti halnya Nabi Yusuf alaihissalaam sebagai putera yang paling dicintai Nabi Ya’qub alaihissalaam maka demikian pula dengan bulan Ramdhan. Ia adalah bulan yang paling dicintai oleh Dzat Maha Mengetahui hal-hal gaib.

Sebagaimana dalam diri Nabi Yusuf alaihissalaam ada sikap santun dan pemaaf yang menyirami kenakalan para saudaranya ketika dia berkata: “Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang."QS Yusuf: 9, maka seperti itulah bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat rahmat, ampunan dan kemerdekaan dari neraka, hal yang mengalahkan seluruh bulan serta segala salah dan dosa yang kita lakukan.

Seperti halnya seorang diri yang mampu menutup cela sebelas orang dengan memperbaiki kondisi mereka, memberikan makanan dalam kelaparan serta memberikan izin untuk kembali lagi, maka seperti itulah Ramadhan, hanya sebulan. Sementara bulan-bulan lain ada sebelas bulan sekaligus berisi cela, kesalahan dan keteledoran dalam menjalankan amal-amal kesalehan. Di bulan Ramadhan ini kita berharap bisa memperoleh kembali apa yang telah kita teledorkan di bulan-bulan lain.

Di bulan Ramadhan ini kita perbaiki kerusakan segala urusan dan menutupnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan.Sebagaimana di sana ada isyarat lain, realitas Nabi Ya’qub alaihissalaam yang memiliki sebelas putera. Beliau selalu melihat, memandang dan mengawasi kondisi serta gerak gerik mereka. Meski begitu penglihatannya yang rabun akibat banyak menangis dan melubernya air mata tidak juga kembali normal dengan sepotong baju dari baju-baju mereka. Justru penglihatannya kembali normal dengan sepotong baju Nabi Yusuf alaihissalaam. Bahkan Beliau menjadi kuat setelah sebelumnya lemah. Begitulah para pendosa dan pelaku maksiat, ketika mencium bau Ramadhan dan duduk bersama orang-orang yang teguh akan batasan-batasannya maka Insya Allah ia akan mendapatkan ampunan.
Ia akan bisa kembali melihat dengan hatinya setelah mengalami kebutaan. Ia kembali mendapatkan keberuntungan dekat denganNya setelah kecelakaan (jauh dariNya) dan iapun diterima dengan kasih sayang setelah kemarahan serta selalu mendapatkan pertolongan selama hidupnya. Allah pun mencintai dan meridhoinya.
Maka marilah menjarah bulan berkah ini. Marilah berusaha serius menyambutnya. Inilah pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

“Sesungguhnya bagi Tuhanmu di hari-hari setahunmu ada hembusan-hembusan rahmat. Ingat, maka sambutlah nafahaat itu!”HR Thabarani. “Sesungguhnya bagi Allah di hari-hari setahun ada hembusan-hembusan rahmat maka sambutlah! sangat mungkin salah seorang kalian mendapatkan satu hembusan rahmat hingga setelah itu selamanya ia tidak akan celaka”HR Thabarani.
“Ramadhan, penghulu bulan-bulan telah datang kepada kalian, maka selamat datang. Bulan puasa telah datang membawa berkah-berkah. Betapa mulia peziarah yang datang itu!”HR Thabarani. Allah berfirman: “Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." QS Yunus:58.
Ramadhan telah menjelang. Selamat atas kedatangannya
Betapa beruntung orang yang berhasil dan bersemangat di dalamnya
Ramadhan madrasah petunjuk, taqwa dan kemuliaan-kemuliaan.
Segala kebaikan bisa dicari (di dalamnya)

Dan hendaknya kita berdo’a ketika melihat hilal:

“Ya Allah, tampakkanlah hilal itu atas kami dengan membawa ketentraman dan keselamatan serta kepasrahan. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Tanggal kebenaran dan kebaikan”HR Turmudzi.
Semoga Allah menjadikan kita dan kalian termasuk orang yang berpuasa dan berqiyam di dalamnya dengan menjalankan batasan-batasannya. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kesungguhan, keseriusan, kekuatan dan semangat di dalamnya. Semoga Dia Melindungi kita dan kalian dari keteledoran dan tidak memperhatikan haknya. Wal hamdu lillaahirabbil aalamiin
=والله يتولى الجميع برعايته=
PARA PECINTA
By Syaikh Abdul Qodir Jailani

Para pecinta akan bersama-sama dengan para pecinta, sehingga mereka akan menjumpai dzat yang mereka cintai.
Orang yang mencintai Alloh SWT akan mencintai karena Alloh SWT, mereka akan saling membantu dalam rangka menyeru sesama manusia untuk beriman, bertauhid dan menanamkan keikhlasan dalam amal perbuatan.

(Fathur Robbani)


INGAT DAN AMALKAN
By Binti Muhammad

R enungkan apa yang kita lakukan!
E valuasi semua perbuatan kita !
T eliti sebelum berbuat !
N iatkan segala hal dengan tulus ikhlas !
O rang lain yang menilai kita

I kuti ajaran Nabi Muhammad Sholallohu ‘Alaihi wasSalaam !
N ikmati segala kehidupan kita !
D engarkan segala nasehat !
A mbil hikmah dari kejadian !
H ilangkan berburuk sangka !

R elakan apa yang menjadi takdir kita !
A lloh pasti memberikan yang terbaik untuk kita
H anya Alloh tempat mengadu dan meminta
A lloh Maha Mengetahui segalanya
Y akinlah Alloh pasti menyelesaikan masalah kita !
U saha, berdo’a dan tawakkal menjadi tugas kita


“Keindahan Hidup adalah dalam Keberkahan Hidup”