AHLAN WA SAHLAN

بسم الله الرحمن الرحيم


من أصلح أمر اخرته أصلح الله له دنياه

“Barang siapa memperbaiki urusan akhiratnya, niscaya Alloh memperbaiki urusan dunianya"

Selasa, 23 November 2010

TAUSHIYAH

HAUL KH. HASYIM ASY’ARI
Jombang, 2 Februari 2008

TAUSHIYAH HABIB UMAR HADRAMAUT
By Binti Muhammad

Setiap manusia yang tinggal di bumi ini akan selalu menjaga sesuatu yang disenangi. Adapun semua yang ada di bumi ini tidak sebanding dengan apa yang menjadi warisan nabi Muhammad SAW karena semua dari Alloh SWT.
Setelah Rosululloh SAW wafat, banyak kejadian-kejadian yang dihadapi umat Islam, semisal : memerangi orang musyrikin, banyak orang mengaku nabi (palsu), banyak yang tidak mau berzakat. Maka dari itu sahabat Abu Bakar AshShidiq maju menjadi pemimpin Islam untuk memerangi orang-orang yang meninggalkan ajaran Islam, sahabat Umar menjadi pemimpin Islam yang bersahaja dan meluruskan penduduk yang bertingkah selayaknya bukan orang Islam, begitu juga dengan kepemimpina sahabat lain yang untuk menegakkan syari’at Islam. Jadi seharusnya orang yang berhak menjadi pemimpin umat adalah orang yang mendapat nur illahi sehingga ia benar-benar menjaga kemurnian ajaran agama Islam secara kaffah.
Seperti jaman KH. Hasyim Asy’ari, pada jaman ini orang-orang sangat berhati-hati terhadap segala sesuatu yang dibawa oleh orang-orang kafir, namun sekarang ini sebaliknya, orang-orang berebut untuk mendapatkan kekayaan dari orang-orang kafir sehingga mereka dapat dipengaruhi oleh orang-orang kafir. Sebenarnya apapun yang orang kafir inginkan tidak akan tercapai selama kita tidak membantu untuk tercapai keinginannya.
Kita tidak diperkenankan membuat hukum atas nama syari’at Alloh. Adapun ilmu yang benar adalah ilmu yang menyambung dengan Rosulillah SAW dan tidak pantas orang yang menuntut ilmu jika tidak melakukan sholat tahajjud. Kita harus jujur dengan kata hati kita, kita tidak akan menjadi hamba-hamba Alloh yang beriman sehingga kita menekan hawa nafsu kita.
Wajib bagi kita menjaga warisan-warisan Nabi Muhammad SAW beserta sanad-sanad beliau. Adapun warisan beliau adalah:
1. Iman dn kepercayaan
2. Fiqh dan hukum-hukum yang berkaitan dengan perintah Alloh SWT
3. Sifat yang berkaitan dengan hati manusia (Islam, Iman dan Ihsan)

“Orang yang melupakan masa lalu berarti orang yang tidak mempunyai masa depan”


Surabaya
Ahad, 3 Februari 2008

TAUSHIYAH ABINA KH. M. IHYA’ ULUMIDDIN
By Binti Muhammad


Jika anda ditanya: Apakah anda mencintai Alloh SWT? maka sebaiknya diam, jika menjawab tidak, berarti kita kufur. Jika menjawan ya, Apa betul kita sudah benar-benar mencintai Alloh SWT ??? Jawablah kami berusaha mencintai Alloh SWT.
Sebenarnya ibadah itu sendiri adalah alat yang menjadi tolak ukur :
1. Apakah manusia kufur atau syukur
2. Hubungan manusia kepada Alloh SWT (media komunikasi manusia dengan Al Kholiq)
3. Kedekatan / ketaatan manusia kepada Alloh SWT
4. Washilah untuk mencintai Rosulalloh SAW sehingga sampai pada mencintai Alloh SWT.

……………….


TAUSHIYAH, AHAD 1 AGUSTUS 2010
Judul:Perumpamaan dan Faedah Kedatangan Ramadhan
Oleh:K.H M Ihya Ulumiddin


Allah tabaaraka wata’alaa berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu...”QS al Baqarah:183-184. Bulan itu ada dua belas seperti putera-putera Nabi Ya’qub alaihissalaam. Sedang bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lain adalah laksana Nabi Yusuf alaihissalaam di antara para saudaranya. Seperti halnya Nabi Yusuf alaihissalaam sebagai putera yang paling dicintai Nabi Ya’qub alaihissalaam maka demikian pula dengan bulan Ramdhan. Ia adalah bulan yang paling dicintai oleh Dzat Maha Mengetahui hal-hal gaib.

Sebagaimana dalam diri Nabi Yusuf alaihissalaam ada sikap santun dan pemaaf yang menyirami kenakalan para saudaranya ketika dia berkata: “Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang."QS Yusuf: 9, maka seperti itulah bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat rahmat, ampunan dan kemerdekaan dari neraka, hal yang mengalahkan seluruh bulan serta segala salah dan dosa yang kita lakukan.

Seperti halnya seorang diri yang mampu menutup cela sebelas orang dengan memperbaiki kondisi mereka, memberikan makanan dalam kelaparan serta memberikan izin untuk kembali lagi, maka seperti itulah Ramadhan, hanya sebulan. Sementara bulan-bulan lain ada sebelas bulan sekaligus berisi cela, kesalahan dan keteledoran dalam menjalankan amal-amal kesalehan. Di bulan Ramadhan ini kita berharap bisa memperoleh kembali apa yang telah kita teledorkan di bulan-bulan lain.

Di bulan Ramadhan ini kita perbaiki kerusakan segala urusan dan menutupnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan.Sebagaimana di sana ada isyarat lain, realitas Nabi Ya’qub alaihissalaam yang memiliki sebelas putera. Beliau selalu melihat, memandang dan mengawasi kondisi serta gerak gerik mereka. Meski begitu penglihatannya yang rabun akibat banyak menangis dan melubernya air mata tidak juga kembali normal dengan sepotong baju dari baju-baju mereka. Justru penglihatannya kembali normal dengan sepotong baju Nabi Yusuf alaihissalaam. Bahkan Beliau menjadi kuat setelah sebelumnya lemah. Begitulah para pendosa dan pelaku maksiat, ketika mencium bau Ramadhan dan duduk bersama orang-orang yang teguh akan batasan-batasannya maka Insya Allah ia akan mendapatkan ampunan.
Ia akan bisa kembali melihat dengan hatinya setelah mengalami kebutaan. Ia kembali mendapatkan keberuntungan dekat denganNya setelah kecelakaan (jauh dariNya) dan iapun diterima dengan kasih sayang setelah kemarahan serta selalu mendapatkan pertolongan selama hidupnya. Allah pun mencintai dan meridhoinya.
Maka marilah menjarah bulan berkah ini. Marilah berusaha serius menyambutnya. Inilah pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

“Sesungguhnya bagi Tuhanmu di hari-hari setahunmu ada hembusan-hembusan rahmat. Ingat, maka sambutlah nafahaat itu!”HR Thabarani. “Sesungguhnya bagi Allah di hari-hari setahun ada hembusan-hembusan rahmat maka sambutlah! sangat mungkin salah seorang kalian mendapatkan satu hembusan rahmat hingga setelah itu selamanya ia tidak akan celaka”HR Thabarani.
“Ramadhan, penghulu bulan-bulan telah datang kepada kalian, maka selamat datang. Bulan puasa telah datang membawa berkah-berkah. Betapa mulia peziarah yang datang itu!”HR Thabarani. Allah berfirman: “Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." QS Yunus:58.
Ramadhan telah menjelang. Selamat atas kedatangannya
Betapa beruntung orang yang berhasil dan bersemangat di dalamnya
Ramadhan madrasah petunjuk, taqwa dan kemuliaan-kemuliaan.
Segala kebaikan bisa dicari (di dalamnya)

Dan hendaknya kita berdo’a ketika melihat hilal:

“Ya Allah, tampakkanlah hilal itu atas kami dengan membawa ketentraman dan keselamatan serta kepasrahan. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Tanggal kebenaran dan kebaikan”HR Turmudzi.
Semoga Allah menjadikan kita dan kalian termasuk orang yang berpuasa dan berqiyam di dalamnya dengan menjalankan batasan-batasannya. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kesungguhan, keseriusan, kekuatan dan semangat di dalamnya. Semoga Dia Melindungi kita dan kalian dari keteledoran dan tidak memperhatikan haknya. Wal hamdu lillaahirabbil aalamiin
=والله يتولى الجميع برعايته=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar